Sabtu, 14 Juni 2008

SKUAD INDONESIA DI PIALA ASIA

SKUAD TIMNAS PADA PIALA ASIA
INDONESIA 2007
Kiper
12. Ferry Rotinsulu 28 December 1982 0 Sriwijaya FC
1. Jendri Christian Pitoy 15 January 1981 13 Persipura Jayapura
23. Markus Horison Ririhina 14 March 1981 0 PSMS Medan

Belakang
2. Muhammad Ridwan 8 July 1980 0 PSIS Semarang
3. Erol Iba 6 August 1979 5 Persik Kediri
4. Ricardo Salampessy 18 February 1984 6 Persipura Jayapura
5. Maman Abdurrachman 12 May 1982 3 PSIS Semarang
6. Charis Yulianto 11 July 1978 10 Sriwijaya FC
18. Firmansyah 7 April 1980 20 Sriwijaya FC
21. Harry Saputra 12 June 1981 19 Persis Solo
22. Supardi Nasir 19 July 1977 2 PSMS Medan

Tengah
7. Eka Ramdhani 18 June 1984 3 Persib Bandung
9. Mahyadi Panggabean 8 January 1982 9 PSMS Medan
11. Ponaryo Astaman (C) 25 September 1979 32 Arema Malang
15. Firman Utina 15 December 1981 8 Persita Tangerang
16. Syamsul Bahri Chaeruddin 9 February 1983 20 PSM Makassar
17. Atep 5 June 1985 4 Persija Jakarta

Depan
8. Ellie Aiboy 20 April 1979 29 Arema Malang
10. Rahmad Rivai 11 December 1977 10 Persiter Ternate
13. Budi Sudarsono 19 September 1979 24 Persik Kediri
14. Ismed Sofyan 28 August 1979 38 Persija Jakarta
19. Zaenal Arief 3 January 1981 7 Persib Bandung
20. Bambang Pamungkas 10 August 1980 42 Persija Jakarta

INDONESIA 2004

Kiper
1-Hendro Kartiko [Persebaya Surabaya] 24/04/1973 [3/0]
12-Yandri Christian Pitoy [Persikota Tangerang] 15/01/1981
30-I Komang Putra Adnyana [PSIS Semarang] 05/05/1972
Belakang
5-Aples Gidion Tecuari [Persija Jakarta] 21/04/1973
6-Warsidi Ardi [Persija Jakarta] 22/08/1979 [3/0]
17-Hary Syaputra [Persikota Tangerang] 12/06/1981 [3/0]
18-Firmansyah Agus [Persikota Tangerang] 07/04/1980 [3/0]
23-Hamka Hamzah [Persik Kediri] 09/01/1984 [3/0]
24-Maman Abdurachman [Persijatim Solo] 12/05/1982
Gelandang
2-Agung Setyobudi [PSIS Semarang] 02/11/1972 [3/0]
3-Alexander Pulalo [Persib Bandung] 08/05/1973 [2/0]
4-Ismed Sofyan [Persija Jakarta] 28/08/1979 [2/0]
8-Elie Aiboy [Persija Jakarta] 20/04/1979 [3/1]
11-Ponaryo Astaman [PSM Makassar] 25/09/1979 [3/1]
13-Budi Sudarsono [Persija Jakarta] 19/09/1979 [3/1]
14-Syamsul Bachri [PSM Makassar] 09/02/1983 [3/0]
25-Amir Yusuf Pohan [PSPS Pekanbaru] 14/09/1971
Penyerang
7-Muhamad Jaenal Ichwan [Deltras Sidoarjo] 01/05/1977
9-Aliyuddin [Persikota Tangerang] 07/05/1980 [1/0]
20-Bambang Pamungkas [Persija Jakarta] 10/06/1980 [2/0]
21-Rochi Putiray [Persijatim Solo] 26/06/1970 [2/0]
22-Agus Indra Kurniawan [Persija Jakarta] 27/02/1982 [3/0]
Pelatih: Ivan Venkov Kolev

INDONESIA 2000
Kiper
1-Hendro Kartiko, 13-Komang Putra Adnyana
Belakang
3-Aji Santoso, 4-Ismed Sofyan, 6-Eko Purdjianto, 14-Djet Donald Laala, 19-Nur Alim, 23-Selamet Riadi, 5-Sugiyantoro
Tengah
5-Yaris Riyadi, 9-Uston Nawawi, 16-Imran Nahumarury, 12-Edward Ivakdalam, 17-I Putu Gede Swisantoso, 11-Bima Sakti,
Depan
10-Kurniawan Dwi Yulianto, 21-Rochy Melkiano Edfen Putiray, 8-Matheus Seto Nurdiyantoro, 20-Bambang Pamungkas

INDONESIA 1996
Kiper
1. Kurnia Sandi, 20. Hendro Kartiko
Belakang
2. Agung Setyabudi, 3. Suwandi Hadi Siswoyo, 4. Yeyen Tumena, 5. Aples Gideon Tecuari, 6. Sudirman, 9. Budiman, 17. Ritham Madubun
Gelandang
8. Ronny Wabia, 11. Bima Sakti, 14. Ansar Razak, 15. Francis Wewengkang, 18. Supriyono, 16. Marzuki Badriawan
Striker
7. Widodo Cahyono Putra, 10. Indriyanto Nugroho, 12. Chris Yarangga

Agen Pemain Asing Musim 2006 di Indonesia

Agen Pemain Asing Resmi Ligina 2006:
1. Mutiara Hitam Sport and Management (Jules Dennis Onana),
2. Jima Sport (Jaime Rojas),
3. Sanchez Goal Management (Nelson Leon Sanchez),
4. Ligina Sportindo (Eddy Syahputra)
5. Indobola Mandiri (Eko Subekti).
Agen Pemain Asing Resmi Baru:
1. Champion Stars (Dr Ratna Mustika)
2. Bangun Sportindo (Alex Banmou)
3. Morris Sports & Management (John Morris)
4. D&D Sport Management (Amril D. Guchi)
5. Indo Gemilang Mandiri.
Sub Agen Pemain Asing
1. Kristal Sportina (Hartono Purnomosidi)
2. Yulian Dani Cahyadi

Ligina dan Pelatih dalam Sejarah

Perlu Diketahui :

Pelatih pertama yang merebut gelar Liga Indonesia adalah Indra Mochamad Tohir. Pelatih kelahiran Bandung, 7 Juli 1941 adalah pelatih yang sukses membawa Persib Bandung menjadi juara Ligina I denga materi pemain lokal. Di final, Indra yang juga dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung jurusan FPOK mampu mengalahkan Petrokimia Gresik yang menggunakan pemain asing. Dua legiun impor itu adalah Darryl Sinerine (Trinidad & Tobago) dan Jacksen F Tiago (Brasil)
Pelatih asing pertama kali mampu membawa tim menjadi juara Ligina adalah Hendrikus Johannes Wullems. Arsitek asal Belanda yang biasa disapa Henk Wullems tersebut mengantarkan Mastrans Bandung Raya (MBR) juara Ligina II.
Jacksen Ferreira Tiago adalah orang pertama yang mampu menjadi pemain sekaligus pelatih yang pernah mengantarkan timnya juara, hebatnya dia mempersembahkan itu untuk satu klub Persebaya. Kala bermain, mantan penyerang asal Brasil itu mampu membawa Bledug Ijo juara di Ligina III. Lalu saat membesut Persebaya pada Ligina X, Jacksen membawa Bejo Sugiantoro kembali menjadi yang terbaik.
Gelar pelatih termuda yang pernah membawa timnya juara di Ligina adalah Jacksen F Tiago. Arsitek asal Negeri Samba tersebut berusia 36 tahun ketika membawa Persebaya juara Ligina X.
Benny Dollo adalah pelatih yang pertama kali membawa timnya merebut Piala Indonesia. Setelah sukses membawa Arema Malang berjaya di Piala Indonesia 2005.
Pelatih yang dua kali merebut Piala Indonesia adalah Benny Dollo. Presrasi ini dibukukan Bendol, sapaan Benny, kala membesut Arema di Piala Indonesia 2005 dan 2006.

Wawancara dengan Ivan Venkov Kolev

Janji Kolev Untuk Bangsa

Sisa waktu tiga bulan kini tengah memburu Indonesia menuju Piala Asia 2007. Sebagai tuan rumah, mungkin kesiapan infrastruktur dan yang lainnya bisa dengan mudah dikebut. Namun, persiapan tim nasional (timnas) Indonesia tentu berbeda.
Dan, tanggung jawab besar itu menjadi milik arsitek baru timnas Ivan Venkov Kolev. Pelatih berkebangsaan Bulgaria pun dipacu memberikan yang terbaik pada saat prestasi tim Merah Putih masih meragukan. Berikut wawancara khusus SINDO dengan Kolev di apartemennya:
Coach, akhirnya pertengahan pekan lalu Anda mengumumkan pemain yang akan diseleksi. Bagaimana prosesnya?
Pemilihan pemain itu berdasarkan pantauan saya dan dua asiten pelatih Alexander Kirilov serta Syamsudin Umar beserta tim monitoring. Kami selama putaran pertama Liga Indonesia (Ligina) 2007 berkeliling Indonesia melihat permainan berbagai klub.
Lalu apa kesulitan yang Anda temui selama melakukan pemantauan ini?
Saya pikir semua pekerjaan ada kendala. Saya menemui persoalan pemakaian terkait banyaknya pemain asing di kompetisi, sehingga pilar lokal banyak yang kurang diberi kesempatan. Namun, saya tidak mempermasalahkan itu, toh keputusan pemanggilan pemain sudah saya putuskan.
Apa kriteria pemain yang Anda inginkan? Apalagi beberapa pemain yang ”layak” masuk timnas tidak dimasukkan…
Soal pemilihan tentu pemain yang harus mendukung skema yang saya inginkan. Pemain yang mampu menjalankan permainan flat, meski saya tidak mematok pola apapun entah itu 4-4-2, 3-5-2 atau yang lain. Soal pemain yang gagal masuk, seperti Nova Arianto dan Aliyudin, atau mungkin kenapa saya lebih memilih Oktavianus, Ahmad Amirudin, Aris Budi Prasetyo, serta memanggil lagi Charis Yulianto serta Harry Saputra.
Mereka ini adalah pemain yang saya amati mampu menjalankan pola flat yang saya inginkan. Contoh Nova, dia bek tangguh tapi bermain dengan cara lama, kebiasaan ini yang membuat saya meninggalkannya. Aliyudin, sebagai striker murni dia kalah bersaing, namun jika digeser ke sayap, pemain ini gagal tampil efektif dan itu terlihat.
Di Indonesia ada sejumlah pelatih asing seperti Tony Pogacnic dan Anatoly Polosin yang sukses dan dihormati. Apakah Anda beban dengan kepercayaan ini?
Setiap pekerjaan ada resiko, tapi juga memiliki tantangan. Saya ingin membayar kepercayaan ini kepada Bangsa Indonesia. Timnas akan mencoba untuk menang. Kenapa harus mencoba? Karena kita harus realistis dengan lawan-lawan yang ada. Satu yang terpenting pemain tampil dan siap mati di lapangan, sebab semua ini atas nama bangsa Indonesia.
Nama Polosin saya tahu kalau dia sangat terkenal di sini. Saya juga tentu ingin melakukannya seperti dia, dukungan dari semua komponen akan menjadi kekuatan saya.
Masalah uji coba masih banyak yang belum pasti. Bahkan, semua laga berlangsung di Indonesia tidak seperti tim lain yang melakukan tur ke luar negeri…
Memang saya yang meminta bertanding di sini. Soal lawan, PSSI sudah berusaha dan itu saya lihat di depan mata tapi memang lobi yang dilakukan belum membuahkan hasil. Namun saya akan memaksimalkan semua ini.
Harapan Anda sendiri terhadap timnas terutama pemainnya apa?
Setiap bekerja saya memiliki filosofi harus total dalam menjalankan sesuatunya. Saya juga percaya seluruh pemain akan profesional dalam menjalankan tugasnya. Soal ketidak adanya manajer timnas yang bisa meringankan tugas itu juga tidak masalah, sebab manajer timnas saat ini adalah seluruh bangsa Indonesia.

Wawancara Estu Santoso ini dimuat Koran SINDO pada akhir April 2007

Insiden sepak bola pada musim 2006

Insiden sepak bola pada musim 2006

Waktu Kejadian
31 Januari Ribut antar suporter pada derby Tangerang, antara Persikota melawan Persita.
11 Februari Beberapa oknum penonton Persib Bandung masuk ke lapangan melakukan teror kepada wasit.
14 Februari Protes keras Penasehat Teknis Persekabpas Abu Bakar Assegaf kepada wasit. Saat timnya dijamu oleh Persib Banduung. Abu Bakar dikenai sanksi enam kali dilarang mendampingi timnya.
14 Februari Pemukulan Asisten Wasit Udin Subarkah pada laga PSIM Yogyakarta melawan Arema Malang di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta.
13 Maret Bentrok suporter tuan rumah Persijap Jepara dengan pendukung PSIS Semarang di Stadion Kamal Junaedi.
21 Maret Keributan melibatkan pendukung Persikota Tangerang dengan suporter Persija Jakarta saat kedua tim berlaga di Stadion Benteng, Tangerang Bentrokan sudah pecah saat dan seusai pertandingan. Sejumlah suporter terluka dan polisi terpaksa menembakkan gas air mata.
22 Maret Di Makassar suporter PSM Makassar mengamuk setelah tim
kesayangan ditahan imbang Deltras Sidoarjo. Mereka melempari pemain kedua kesebelasan dengan benda-benda serta merusak sejumlah fasilitas di Stadion Andi Mattalatta.
22 Maret Di Tangerang, pertandingan Persita melawan PSIM sempat terhenti setelah penonton menyerbu masuk lapangan. Pertandingan juga sempat terhenti setelah penonton menyerbu masuk lapangan. Suporter tim berjuluk Pendekar Cisadane ini marah akibat pelanggaran keras pemain PSIM terhadap pemain Persita yang sedang tertinggal 0-1. Meski Persita menyamakan skor 1-1, penonton belum mau berhenti melakukan teror. Wasit dan asistennya pun mendapat pengawalan khusus.
1 Juni Pertandingan Persebaya melawan Mojokerto Putra di Stadion Gajahmada, Mojosari batal akibat kerusuhan suporter. Laga babak I Piala Indonesia 2006 itu dilajutkan pada 12 Juli.
17 Julli Tindakan kurang simpatik dua pemain PSM Makassar Francesco Aldo Baretto dan kiper cadangan Rolly Yasin kepada wasit Yesayas. Perbuatan itu dilakukan saat PSM melawan Persmin Minahasa di Stadion Petrokimia, Gresik pada babak delapan besar Ligina 2008.
23 Juli Laga terakhir babak delapan besar Ligina 2008 antara Persiba Balikapan melawan PSIS Semarang di Stadion Moh. Sarengat, Batang karena kerusuhan suporter. Laga dilanjutkan 24 Juli.
16 Agustus Kericuhan Suporter pada final Divisi I Ligina 2006 antara Persebaya Surabaya melawan Persis Solo
4 September Kerusuhan di Stadion 10 Nopember, Surabaya pada laga Persebaya melawan Arema Malang di ajang Piala Indonesia.


Di Makassar, Sulsel, suporter PSM Makassar mengamuk setelah tim kesayangan ditahan imbang Deltras Sidoarjo. Di Tangerang, Banten, pertandingan Persita melawan PSIM sempat terhenti setelah penonton menyerbu masuk lapangan

Pemain Asing Ligina untuk musim 1996 sampai 1998

PEMAIN ASING LIGA INDONESIA 1997/1998


WILAYAH BARAT
Nama Asal Klub
Juan Manuel Rubio Chile Arema Malang
Mourmada Marco Chad Medan Jaya
Essama A. Raymond Cameroon Medan Jaya
Oum Luc Junior Cameroon Medan Jaya
Julio Cesar Da Costa Brazil Persebaya
Jacksen F. Tiago Brazil Persebaya
Olinga Atangana Cameroon Persija
Dahiru Ibrahim Nigeria Persija
Mambouo Mbeng Jean Cameroon Persija
Joseph Lewono Cameroon Persija
Mbambouk Justin Ledoux Cameroon Persikabo Bogor
Nteze John Lungu Tanzania Persikabo Bogor
Oumarou Mohaman Cameroon Persikabo Bogor
Fabio Oliveira Brazil Persita Tangerang
Antonic Dejan Yugoslavia Persita Tangerang
Miloslav Vasae Czech Rep. Persita Tangerang
Claude Babe Gabon PSBL Lampung
Ebanda Ebanda Timothe Gabon PSBL Lampung
Stephen Weah Liberia PSBL Lampung

WILAYAH TENGAH
Nama Asal Klub
Reynold Carrington Trinidad & Tobago Mitra Surabaya
Carlos de Mello Brazil Pelita Mastrans
E. Maboang Kessack Cameroon Pelita Mastrans
Jean Sunday Cameroon Pelita Mastrans
Dejan Gluscevic Montenegro Pelita Mastrans
Musa Kallon Cameroon Persikota Tangerang
Emmanuel Bessong Cameroon Persikota Tangerang
Francis Yonga Cameroon Persikota Tangerang
Ali Ibrahim Yahya Cameroon PSIM Yogyakarta
Francisco J.R. Rubio Chile PSIM Yogyakarta
Simamo A. Basile Cameroon PSIS Semarang
Thomas Marcus Hungary PSIS Semarang
Janos Bezenyei Hungary PSIS Semarang
Mouro Sergio Brazil PSMS Medan
Saphou Lassy Axel Gabon PSMS Medan
Mambenda Alain Gabon PSMS Medan
Antonio Claudio Brazil PSP Padang
Gomes de Oliveira Brazil PSP Padang
Claudio Luzardi Brazil PSP Padang

WILAYAH TIMUR
Nama Asal Klub
Julio Cesar Moreno Chile Gelora Dewata
Humberto Vega Lara Chile Persema Malang
Jaime Rojas Cameroon Persema Malang
Nelson Leon Sanchez Chile Persema Malang
Fouda Ntsama Cameroon Persma Manado
Rodrigo Araya Chile Persma Manado
Onana Jules Dennis Cameroon Persma Manado
Luciano Leandro Brazil PSM Ujungpandang
Mauro Sergio Gripe Brazil PSM Ujungpandang
Joseph Nesvacil Czech Rep. PSM Ujungpandang
Michael Jiran Czech Rep. PSM Ujungpandang
Imandi Justin Cameroon Pupuk Kaltim
Tibidi Alexis Cameroon Pupuk Kaltim
Essomba Atangana Cameroon Putra Samarinda
Ebwelle Bertin Cameroon Putra Samarinda

PEMAIN ASING LIGA INDONESIA 1996/1997

WILAYAH BARAT
Nama Asal Klub
Juan Manuel Rubio Chile Arema Malang
Morteno Chile Arema Malang
Nelson Sanchez Chile Arema Malang
Stephen Weah Liberia Bandung Raya
Olinga Atangana Cameroon Bandung Raya
Halidou Malam Ibrahim Cameroon Bandung Raya
Mourmada Marco Brazilian Medan Jaya
Essama A. Raymond Cameroon Medan Jaya
Oum Luc Junior Cameroon Medan Jaya
Justino Pinheiro Da Silva Brazilian Persebaya
Carlos De Mello Brazilian Persebaya
Jacksen F. Tiago Brazilian Persebaya
Mambouou Mbeng Jean Cameroon Persija
Joseph Lewono Cameroon Persija
Efoa Ondoa Cameroon Persiraja
Michael Ayeni Nigerian Persiraja
Fabio Oliveira Brazilian Persita Tangerang
Antonic Dejan Yugoslavian Persita Tangerang
Miloslav Vasae Czech Rep. Persita Tangerang
Claude Babe Gabonese PSBL Lampung
Ebanda Ebanda Timothe Gabonese PSBL Lampung
Samson Naukini Kengi Gabonese PSBL Lampung


WILAYAH TENGAH
Nama Asal Klub
Jorge Robson da Silva Brazilian Mataram Indocement
Ivan Monteanu Romanian Mataram Indocement
Julio Cesar da Costa Brazilian Mitra Surabaya
Reynold Carrington Trinidad & Tobago Mitra Surabaya
Tibidi Alexis Cameroon Mitra Surabaya
E. Maboang Kessack Cameroon Pelita Mastrans
Djang Sunday Cameroon Pelita Mastrans
Dejan Gluscevic Montenegran Pelita Mastrans
Emmanuel Besong Cameroon PSB
Martin Esomba Cameroon PSB
Bako Sadissou Cameroon PSB
Arfiston de Oliveira Brazilian PSIS Semarang
Alfonso Abel Campos Angola PSIS Semarang
Jose G.R. Viana Brazilian PSMS Medan
Antonio Claudio Brazilian PSP Padang
Linvord Herve Brazilian PSP Padang
Gaston Roberts Brazilian PSP Padang

WILAYAH TIMUR
Nama Asal Klub
Nadoveza Branko Yugoslavian Assyabaab SGS
Vata Matanu Garcia Angola Gelora Dewata
Mfede Paul Lois Cameroon Gelora Dewata
Mbog Nyetam Jeremi Cameroon Gelora Dewata
Herman Kubin Bulgarian Persedikab
Martin Kuber Bulgarian Persedikab
Miloslav Brozek Bulgarian Persedikab
Darryl Sinnerine Trinidad & Tobago Persema Malang
Ketcha Serryl Cameroon Persema Malang
Moreno Sergio Brazilian Persema Malang
Timo Schunemman German Persiba Balikpapan
Onana Jules Denis Cameroon Persma Manado
Fiala Jean Piere Cameroon Persma Manado
Ebongue L.Ernest Cameroon Persma Manado
Luciano Leandro Brazilian PSM Ujungpandang
Musa Kallon Cameroon PSM Ujungpandang
Charles Orume Lionga Cameroon PSM Ujungpandang
Imandi Justin Cameroon Pupuk Kaltim
Fouda Ntsama Cameroon Pupuk Kaltim
Simon Atangana Cameroon Pupuk Kaltim
Mahouve Marcel Cameroon Putra Samarinda
Ebwelle Bertin Cameroon Putra Samarinda

INSIDEN NEGATIF PESEPAKBOLA INDONESIA:

INSIDEN NEGATIF PESEPAKBOLA INDONESIA:

3 April 2000 Eri Irianto meninggal dunia akibat benturan dengan pemain asing PSIM Samson Kinga pada 2 April 2000. Seusai laga pada malam harinya Eri dibawa ke RS dr Soetomo, Surabaya namun meninggal dunia pada pukul 01.00 WIB. Rumor yang berkembang Eri meninggal akibat narkoba, namun hal itu dibantah sebab pemain terkena cedera pada otaknya.

11 April 2000 Pemain PSM Kuncoro dan Kurniawan Dwi Yulianto, serta bek Persebaya Mursyid Effedi dituduh menggunakan sabu di Hotel Wetan Surabaya pada pukul 13.00 WIB. Hal itu dilakukan sehari sebelum PSM bertarung di kandang Petrokimia Putra Gresik. Pada 28 April 2000, Kuncoro pun menjelaskan dan mengaku terkait perbuatannya itu di depan manajemen PSM. Dia lalu menjelaskan kalau dirinya dipaksa oleh Mursyid.

25 Mei 2003 Bek Arema Malang Agus Wiryo bersama seorang perempuan di Hotel Nugraha, Malang terjaring oleh petugas Unit Anti Narkoba Polresta Malang. Namun, bek sayap kanan yang kala itu baru berusia 20 tahun dilepas karena tidak ada bukti memberatkan. Selang dua hari Agus Wiryo mengundurkan diri dari klub berjuluk Singo Edan.

10 Juni 2003 Dua pemain PSS Sleman Dedi Setiawan (29 tahun) dan Dwi ”Ambon” Prasetyo (23 tahun) tertangkap mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu di kamar 202 Hotel Istana Nelayan, Tangerang. Dua pemain itu melakukan hal itu bersama seorang anggota Slemania – suporter PSS – Kukuh Prihananto dan temannya Asri Haryadi. Namun, kedua pemain dilepas dengan jaminan akan melakukan rehabilisasi. Operasi penangkapan itu dilakukan Tim Reserse Narkotika Kepolisian Resor Metro (Polrestro) Tangerang.

Pelatih dipecat pada Ligina 2006

Pelatih dipecat pada Ligina 2006
Nama Klub Pengganti
1. Antonio ”Tony” Netto Persipura Jayapura Mettu Duaramuri
2. Risnandar Persib Bandung Arcan Iurie
3. M Khaidir PSMS Medan Rudi Saari
4. Riono Asnan Persiba Balikpapan Edy Simon
5. Syafriyanto Rusli Semen Padang Oyong Liza
6. Syahrial Effendy PSDS Deli Serdang Tumpak Sihite
7. Bambang Warsito Persitara Jakut Abdul Rahman Gurning
8. Edy Paryono PSIM Yogyakarta Sofyan Hadi
9. Sutan Harhara PSIS Semarang Bonggo Pribadi
10. Danurwindo Persema Malang Rohanda
11. Carlos de Mello PSM Makassar Henk Wullems
12. Gusnul Yakin Persiter Ternate Djafar Daeng Barang

Pelatih Asing untuk Timnas Indonesia

Pelatih Asing untuk Timnas Indonesia

Nama Asal Tugas
1. Tony Pogacnic Inggris timnas senior Olimpiade Melbourne 1956
2. Josef Masopust Republik Ceko Proyek PSSI Garuda II 1983
3. Wiel Coerver Belanda timnas senior Pra-Olimpiade 1976
4. Anatoly Polosin Rusia timnas senior SEA Games 1991 Philipina (emas)
5. Romano Matte Italia Proyek PSSI Primavera 1995, Timnas U-20 untuk Piala Asia Junior 1996
6. Carlos Barbatana Brasil Proyek PSSI Garuda I 1980
7. Ivan Venkov Kolev Bulgaria timnas senior Pra Piala Dunia 2006 (2003), timnas senior Piala Asia 2004, timnas senior Piala Tiger 2002, timnas senior Piala Asia 2007, timnas U-23 Pra-Kualifikasi Olimpiade 2008 (2007), timnas U-23 SEA Games 2007
8. Henk Wullems Belanda timnas senior SEA Games 1997
9. Bernd Fisher Jerman timnas senior SEA Games 1983
10. Bernard Schumm Jerman timnas senior SEA Games 1999, timnas U-23 Pra-Olimpiade 2000 (1999)
11. Peter Withe Inggris timnas senior Piala Tiger 2004, timnas U-23 SEA Games 2005, timnas senior Merdeka Games 2006, timnas senior Piala AFF 2007,
12. Erik Williams Australia timnas U-20 (Diklat Medan 2003-2004)
13. Sergei Dubrovin Moldova timnas U-23 SEA Games 2003 Vietnam
14. Foppe de Haan Belanda timnas U-23 Asian Games 2006
15. Jim Brayden Inggris timnas U-20 (Diklat Medan 2003)
16. Jalal Talebi Iran timnas junior 1998
17. Tord Grip Swedia Proyek PSSI Baretti 1996
18. Choo Seng Quee Singapura timnas awal 1950

Daftar Pelatih Asing Ligina

Daftar Pelatih Asing di Ligina

1. Vata Matanu Garcia (Angola/Portugal): Persegi Gianyar (Ligina 2006), Persisam Putra Samarinda (Divisi I 2007), Mitra Kukar (Divisi I 2005)

2. Hendrikus Johannes ”Henk” Wullems (Belanda): PSM Makassar (Ligina 2006 & 2000), Persikota (Ligina 2002), Arema Malang (Ligina 2003), Mastrans Bandung Raya (Ligina 1995), Persegi Bali FC (Ligina 2007)

3. Fritz Korbach (Belanda): PSM Makasar (Ligina 2005)

4. Miroslav Janu (Republik Ceko): Persigo Gorontalo (Divisi I 2003), PSM (Ligina 2004), Arema (Ligina 2007)

5. Alexander Dimitrov ”Sasho” Kostov (Bulgaria): Persebaya Surabaya (Ligina 1995), Barito Putra (Ligina 1997)

6. Ivan Venkov Kolev (Bulgaria): Persija Jakarta (Ligina 2002), Mitra Kukar (Divisi I 2006), Persipura (pra kompetisi Ligina 2007)

7. Atanas Giorgiev (Bulgaria): Persija Jakarta (Ligina 2003)

8. Sergei Dubrovin (Moldova): PKT Bontang (Ligina 1999), Petrokimia Putra (Ligina 2002), Persija Jakarta (Ligina 2004 & 2007)

9. Arcan Iurie Anatolievici (Moldova): Persija Jakarta (Ligina 2005), Persib Bandung (Ligina 2006-2007), Persik Kediri (Liga Super 2008/2009)

10. Alexander Sikov (Moldova): Petrokimia Putra (Ligina 2003)

11. Marek Andrzej Sledzianowski (Polandia): Persib Bandung (Ligina 2003)

12. Eric Williams (Australia): Sriwijaya FC (Ligina 2005, Perseman Manokwari (Ligina 2007)

13. Jacksen Fereira Tiago (Brasil): Persebaya Surabaya (Divisi I 2004 & Ligina 2005), Persita Tangerang (Ligina 2006), Persiter Ternate (Ligina 2007)

14. Carlos de Mello Macedo (Brasil): PSM Makassar ( putaran pertama Ligina 2006), Persisam Putra Samarinda (Divisi I 2007), Persigo Gorontalo (Divisi I 2006)

15. Luciano Leandro (Brasil): Persma Manado (Divisi I 2006)

16. Antonio Gonzaga ”Tony” Netto (Brasil): Persipura Jayapura ( putaran pertama Ligina 2006)

17. Manuel Reinaldo Bilches (Argentina/Kanada) : PSM Makassar ( pra kompetisi Ligina 2007)

18. Horacio Albertus Montez (Argentina) : PSS Sleman (putaran pertama Ligina 2007)

19. Carlos Maria Cambon (Argentina) : Persija (Ligina 2004)

20. Manuel Rodriguez Vega (Cile) : Persma (Ligina 1993-1994, Ligina 2007)

21. Juan Antonio Paez (Cile) : Persib (Ligina 2004, Ligina 2005), PKT Bontang (Ligina 2006)

22. Herman ”Clavito” Godoy (Cile) : Mitra Kukar (Divisi I 2004)

23. Peter Buttler (Inggris) : Persiba Balikpapan (Ligina 2007)

24. Gildo Rodrigues (Brasil) : Persebaya (Ligina 2007)

25. Dick Buitelaar (Belanda) : Perseden Denpasar (Ligina 2003)

26. John Castro (Cile) : Pro Duta Bandung (Divisi I 2007)

27. Fandi Ahmad (Singapura): Pelita Jaya Purwakarta (Ligina 2007)

28. Irfan Bhakti Abu Salim (Malaysia): Persipura Jayapura (Ligina 2007)

29. Jorge Amaya (Cile): Persekabpas (putaran dua Ligina 2007)

30. Albert Fafie (Belanda): Mastrans Bandung Raya (Ligina 1993-1994)

31. Selimir Milosevic (Yugoslavia): Pelita Jaya Jakarta (Galatama 1993/1994)

32. Marek Janota (Polandia): Persib Bandung (Perserikatan 1982-1985)

33. Radoy Hristov ”Rudy” Minkosvki (Bulgaria): PSM Makassar (putaran kedua Ligina 2007)

34. Paul Cumming (Inggris): Persiraja Banda Aceh (Perserikatan 1985), Indonesia Muda (Galatama 1983/1984), Perseman (Perserikatan 1986), tim Irian Jaya untuk Pra-PON (1988), PSBL Bandar Lampung (Divisi I 1991-1995, Ligina 1996/1997 & Ligina 1997/1998)

35. Jorge Walter Gonzales Esteves (Uruguay): Pelita KS Cilegon (putaran I Ligina 2005)

36. Terry Wetton (Australia): Arema (Ligina 2003)
37. Raja Issa (Malaysia): Persipura Jayapura (Ligina 2007)

38. Abdul Rahman Ibrahim (Malaysia): Deltras Sidoarjo (Liga Super 2008/2009)

39. Azreg Richard Rachid (Belanda): Persitara Jakarta Utara (Liga Super 2008/2009)

40. Angel Valera Riano Lirio (Uruguay): Persikota Tangerang (Divisi Utama Ligina 2008/2009)

Selamat Ulang Tahun lalu Selamat Tinggal…

Selamat Ulang Tahun lalu Selamat Tinggal…

Besok, PSSI sebagai induk sepak bola Indonesia genap berusia 78 tahun. Sebuah usia yang seharusnya penuh kematangan. Tapi kenyataannya justru kematian yang ada di depan mata.

19 April 1930 lampau, Soeratin Sosrosoegondo dkk sebagai pegabdi sejati sepak bola Indonesia dengan penuh cinta mendirikan PSSI. Kini, setelah hampir sepuluh dasawarsa, seharusnya organisasi besar ini pun menjadi kebanggaan. Namun kenyataan berkata lain dan PSSI terancam mati karena ancaman sanksi FIFA.
Wahai para petinggi sekaligus penerus sejarah PSSI, hendaknya kalian bisa membuka hati dan mata. Bahwa, PSSI bagi Indonesia bukan sebuah otoritas olahraga seperti pada umumnya. Tapi, PSSI merupakan candi abstrak sebuah kebanggaan yang harus dilestarikan, bukan dibunuh.
Imbauan AFC yang ”melindungi” PSSI agar segera menggelar musyawarah luar biasa (munaslub) segeralah dilaksanakan. PSSI jangan lagi tunda dengan menyebar trik maut mereka. Sebab, resiko besar pasti menghadang, sebab warning untuk PSSI ini sudah yang kesekian kali.
Jadi, untuk kesekian kali pula, saya mewakili pecinta sepak bola Indonesia, mengharapkan agar munaslub, pergantian ketua umum, hingga perbaikan pedoman dasar PSSI segera dilakukan. Permohonan ini saya ajukan, sebab pecinta sepak bola Indonesia meyakini para petinggi PSSI masih memiliki hati.
Apalagi, sebenarnya selama ini PSSI setali tiga uang dengan beberapa pelaku negeri ini yang kebanjiran kritik. Dan, mari simak kutipan lirik lagu bertitel Gosip Jalanan milik Slank. Tembang manis berbau rock n’roll ini sempat membuat berang DPR RI, yang seharusnya PSSI juga pantas marah. (karena PSSI juga bermarkas di Senayan, sama dengan DPR RI).
”Mau tau gak mafia di Senayan. Kerjanya tukang buat peraturan. Bikin UUD, ujung-ujungnya duit.”
Lirik lagu diatas, pantas mengambarkan kinerja PSSI, terutama sejak 2003. pasalnya, mulai tahun itu berbagai peraturan dibuat PSSI. Kompetisi dari satu wilayah ke dua wilayah, lalu hukuman kepada pelaku ”kejahatan” sepak bola sering mudah dihapus, dan banyak lagi. Semua itu pun disinyalir UUD, karena ujung-ujungnya duit.
Kondisi ini pun membuat mulut terasa kelu. Sebab, seharusnya besok kami (para pelaku sepak bola Indonesia) menuju Senayan, kantor PSSI dengan senang hati. Kami membawa kue tart, lalu bercipika-cipiki dengan para pengurus PSSI sambil berucap lantang,”Selamat ulang tahun, semoga makin dewasa, makin sukses, ya.”
Tapi, kenyataan itu tinggal mimpi, karena masuk ke kantor PSSI saja sulit. Bahkan, mungkin pada ulang tahun PSSI ke-81 tahun depan, ucapan kami akan berbeda akibat sanksi FIFA. Kalimat itu pun,”Selamat tinggal PSSI-ku, sayang.” (*)

Catatan Sepak Bola Estu Santoso
Tulisan ini dimuat di Koran SINDO pada 18 April 2008